DISKUSI TERBUKA “Menyongsong Hari Tani Nasional”
Dalam upaya menyonsong momentum peringatan Hari Tani Nasional, kegiatan Diskusi Terbuka diadakan bersama Masyarakat Desa Parang Batang, Desa Paring Raya dan Desa Tanjung Hanau beserta Lembaga Jaringan yang fokus terhadap isu masyarakat adat dan lokal, akademisi serta mahasiwa perwakilan Hima Daerah dan Jurusan Sosiologi UPR.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Perjuangan Masyarakat dalam upaya mendapatkan tanah, hak atas plasma 20% dari perkebunan kelapa sawit ditengah maraknya menguatnya oligarki kekuasaan dan ancaman kriminalisasi terhadap masyarakat. Melalui diskusi ini ada beberapa hal yang disampaikan oleh perwakilan Masyarakat, Lembaga jaringan, Akdemisi dan Mahasiswa, yaitu :

- Masyarakat tetap memperjuangkan hak atas plasma 20% dari HGU perusahaan dan tuntutan lain adalah jika tidak diberikan hak plasma 20%, maka masyarakat menuntut pengembalian tanah diwilayah mereka yang menjadi perkebunan.
- Lembaga Jaringan menegaskan bahwa tingginya tingkat konflik antara masyarakat dengan perusahaan mestinya menjadi permasalahan bersama yang harus diperhatikan oleh semua pihak
- Akdemisi UPR menyoroti bahwa kekuasaan oligarki semakin menguat dan meluas hingga akhirnya masyarakat termarginalkan, bahkan kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah lebih condong kepada pemberdayaan oligarki dan penegakan hukum bagi masyarakat adat, dan saat konflik plasma di Kabupaten Seruyan menguat angka kriminalisasi terhadap masyarakat juga menguat.
- Dari pihak mahasiswa juga menyadari bahwa sebagai bagian dari masyarakat dan sebagian besar merupakan perantau dari daerahnya masing-masing harus peduli terhadap konflik yang terjadi karena tidak dapat dipungkiri bahwa apapun yang terjadi saat ini dapat menentukan keadaan dimasa mendatang.
Diskusi Terbuka ini menjadi wadah bagi semua pihak yang terlibat untuk saling bertukar pikiran dan memahami permasalahan yang terjadi serta sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat agar tetap memperjuangkan haknya.